Sakong, juga dikenal sebagai kue beras kukus Korea, merupakan hidangan tradisional Korea yang telah dinikmati selama berabad-abad. Camilan sederhana namun lezat ini telah memikat hati banyak orang dengan tekstur dan rasanya yang unik. Tapi apa sebenarnya sakong itu dan bagaimana cara pembuatannya?
Sakong terbuat dari tepung ketan, air, dan gula. Campuran tersebut dikukus dalam cetakan khusus yang disebut sakong ddeokpan, yang memberikan bentuk khas pada kue beras. Setelah dikukus, sakong dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan sirup manis atau madu.
Proses pembuatan sakong mungkin terlihat mudah, namun ada banyak nuansa dan variasi yang dapat mempengaruhi hasil akhir. Kualitas tepung beras, perbandingan bahan, dan waktu pengukusan semuanya berperan dalam menentukan tekstur dan rasa sakong.
Salah satu ciri khas sakong adalah teksturnya yang kenyal dan sedikit lengket. Hal ini dicapai melalui penggunaan tepung ketan yang mengandung lebih banyak pati dibandingkan tepung beras biasa. Proses pengukusan semakin meningkatkan kekenyalan sakong ini, sehingga membuat sakong memiliki rasa yang khas di mulut.
Dari segi rasa, sakong tergolong ringan, dengan rasa manis halus yang berasal dari gula yang ditambahkan ke dalam campurannya. Sirup manis atau madu yang sering disajikan dengan sakong membantu menambah rasa manis dan menambah sentuhan kekayaan pada hidangan.
Sakong sering dinikmati sebagai camilan atau hidangan penutup, baik disajikan sendiri atau dipadukan dengan secangkir teh. Ini adalah suguhan populer selama liburan dan acara-acara khusus, yang sering disajikan bersama manisan tradisional Korea lainnya.
Meskipun bahan dan persiapannya sederhana, sakong memiliki tempat istimewa dalam masakan dan budaya Korea. Teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang lembut menjadikannya camilan yang disukai semua orang dari segala usia. Baik dinikmati di kedai teh tradisional Korea atau dibuat di rumah, sakong adalah hidangan lezat yang terus memikat dan menyenangkan pecinta makanan di seluruh dunia.